Fenomena Pelangi Api
Dalam
keseharian kita suka melihat pelangi (rainbow). Itu sudah membuat kita kagum.
Sebenarnya langit tak hanya menyajikan pelangi yang disebut-sebut sebagai
jembatan tempat turunnya para bidadari ke bumi dalam banyak legenda di tanah
air.
Langit
juga menyuguhkan apa yang disebut fire rainbow (pelangi api). Meskipun
namanya ‘pelangi api’, namun fenomena langka tersebut sama sekali tak ada
hubungannya dengan kebakaran hutan yang marak akhir-akhir ini. Fenomena ini
disebabkan oleh keselarasan unik yang terjadi di atmosfer.
Pelangi
api hanya terjadi ketika matahari di atas 58 derajat dari horizon. Pada
saat itu terjadi pembiasan cahaya matahari di piring yang terbentuk
dari kristal es yang tergantung di atmosfer, biasanya di awan cirrus atau
cirrostratus. Saat sinar matahari melewati kristal es ini, beberpa
gelombang cahayanya membias sehingga terbentulah pelangi api. Kristal es di
awan ini seperti prisma yang menguraikan warna.
Pelangi api terjadi di daerah dekat khatulistiwa.
Itu sebabnya pelangi api disebut pertunjukan musim panas. Di daerah
khatulistiwa pelangi api dapat dilihat pada siang hari di tengah
musim panas. Semakin jauh dari khatulistiwa, matahari semakin sedikit bersinar di
ketinggian terbentuknya awan cirrus. Tak heran jika pelangi api jarang
ditemukan di Eropa tengah atau utara, tetapi sering di Amerika Serikat.
Sebenarnya nama pelangi api keliru. Namanya
secara teknis adalah circumhorizon arc. Nama pelangi api muncul kadang digunakn
untuk melukiskan fenomena ini, meskipun tak hubungannya dengan pelangi, juga
api. Nama ini muncul tahun 2006 saat orang menyaksikan cahaya yang luar biasa merah
seperti api di langit.
Dibuat oleh : Devia Lesmana
Sumber : http://niarahmafisika.blogspot.co.id/2016/11/fenomena-pelangi-api.html
0 komentar:
Posting Komentar