Senin, 27 Maret 2017

Fenomena Pelangi Api

Fenomena Pelangi Api



      Dalam keseharian kita suka melihat pelangi (rainbow). Itu sudah membuat kita kagum. Sebenarnya langit tak hanya menyajikan pelangi yang disebut-sebut sebagai jembatan tempat turunnya para bidadari ke bumi dalam banyak legenda di tanah air.
      Langit juga menyuguhkan apa yang disebut fire rainbow (pelangi api).  Meskipun namanya ‘pelangi api’, namun fenomena langka tersebut sama sekali tak ada hubungannya dengan kebakaran hutan yang marak akhir-akhir ini. Fenomena ini disebabkan oleh keselarasan unik yang terjadi di atmosfer.
      Pelangi api hanya terjadi ketika matahari  di atas 58 derajat dari horizon. Pada saat itu terjadi pembiasan cahaya matahari  di piring  yang terbentuk dari kristal es yang tergantung di atmosfer, biasanya  di awan cirrus atau cirrostratus. Saat sinar matahari melewati kristal es ini,  beberpa gelombang cahayanya membias sehingga terbentulah pelangi api. Kristal es di awan ini  seperti prisma yang menguraikan warna.  
      Pelangi api terjadi di daerah dekat khatulistiwa. Itu sebabnya pelangi api disebut pertunjukan musim panas. Di daerah khatulistiwa pelangi api  dapat dilihat  pada siang hari di tengah musim panas. Semakin jauh dari khatulistiwa, matahari semakin sedikit bersinar di ketinggian terbentuknya awan cirrus. Tak heran jika pelangi api jarang ditemukan di Eropa tengah atau utara, tetapi sering di Amerika Serikat.

 
       Sebenarnya nama pelangi api keliru. Namanya secara teknis adalah circumhorizon arc. Nama pelangi api muncul kadang digunakn untuk melukiskan fenomena ini, meskipun tak hubungannya dengan pelangi, juga api. Nama ini muncul tahun 2006 saat orang menyaksikan cahaya yang luar biasa merah seperti api di langit. 
         Masyarakat dunia sempat heboh ketika terjadi pelangi api di South Carolina pada Agustus 2015. Warga di sana langsung mengabadikan  fenomena tersebut dengan kamera smartphone. Fenomena alam pelangi api tersebut terlihat dalam waktu kurang lebih satu jam. Pelangi api ini menarik karena bentuknya  meliuk-liuk layaknya burung pheonix di angkasa. Seorang pilot mengambil gambar pelangi api saat take off di Mumbai pada Maret 2015.

 Dibuat oleh  : Devia Lesmana 
Sumber         : http://niarahmafisika.blogspot.co.id/2016/11/fenomena-pelangi-api.html
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support